Interaksi Obat dengan Makanan Pengaruhi Efektivitas Obat

Obat menjadi zat yang lazim dikonsumsi saat seseorang sakit ataupun memiliki keluhan seputar kesehatannya. Obat-obatan yang dikonsumsi secara tepat baik waktu, cara, dan tepat tujuan dapat membantu seseorang mengatasi penyakit yang dideritanya. Meskipun demikian, segudang manfaat yang diberikan oleh obat juga menghasilkan efek samping yang sangat mungkin berisiko berbahaya bagi tubuh. Efek samping ini dapat semakin memburuk apabila konsumsi obat tertentu dilakukan bersamaan dengan makanan tertentu yang mungkin menurunkan keefektifan obat. Hal ini merupakan salah satu efek dari interaksi obat-makanan.

Interaksi obat merupakan situasi dimana sebuah senyawa lain yang mempengaruhi efek obat. Hal ini dapat berupa interaksi antar obat (drug-drug interaction), interaksi obat dengan makanan (drug-foods interaction) dan antara obat dengan herbal (drug-herb interaction). Interaksi obat dengan makan dapat diartikan adanya interaksi dari hubungan fisik, kimia, fisiologi, atau patofisiologi antara obat dengan nutrien/senyawa pada makanan. Interaksi tersebut akan bermakna secara klinis apabila dapat mempengaruhi respon farmakoterapi.

Interaksi antara obat dan makanan dapat meningkatkan atau menurunkan efek terapi obat. Kebanyakan interaksi obat dengan makanan secara klinis disebabkan oleh senyawa pada makanan yang menginduksi perubahan bioavailabilitas obat. Bioavailabilitas merupakan parameter farmakokinetik yang sangat penting, yang dihubungkan dengan efek klinis beberapa obat. Misalnya, interaksi obat dapat disebabkan oleh khelasi dari komponen makanan dengan obat tersebut, sehingga menyebabkan penurunan bioavailabilitas obat dan penurunan efektivitas obat. Namun, meskipun terganggu penyerapan obat pada seorang pasien, hal ini akan berbeda responnya dengan pasien lain.

Selain itu ada obat yang penyerapannya lebih baik dan lebih cepat dan ada obat yang penyerapannya lebih lambat dan lebih jelek bila ada makanan, tanpa makanan atau bersama-sama makanan. Demikian pula jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi akan berpengaruh terhadap penyerapan obat dalam tubuh. Setelah obat diserap oleh tubuh, barulah obat bekerja di dalam tubuh sesuai dengan fungsinya masingmasing. Interaksi obat dengan makanan dan minuman dapat berdampak obat tidak bekerja dengan semestinya, menyebabkan efek samping atau sebaliknya obat lebih efektif bekerja.

Kesadaran masyarakat akan interaksi obat-makanan sudah sepatutnya menjadi hal yang dipahami oleh masyarakat demi tercapainya pengobatan yang efektif sehingga tidak menjadikan efek samping dari pengobatan semakin terjadi. Oleh karena itu, penyuluhan terkait interaksi obat-makanan dirasa perlu untuk dilakukan demi meningkatkan kesadaran Masyarakat

 

Sumber : kemenkes RI

21 September 2023